Pages

Jumat, 13 Desember 2013

Profil Biografi Robert Budi Hartono - Orang Terkaya Nomor Satu Di Indonesia

Menjadi orang terkaya nomor satu di Indonesia selama beberapa tahun berturut-turut itulah R. Budi Hartono yang merupakan pemilik Grup Djarum, dilahirkan dengan nama lengkap Robert Budi Hartono pada tanggal 28 April 1941 di Kota Semarang, Ayahnya bernama Oei Wie Gwan pemilik usaha kecil Djarum Gramophon namanya diubah menjadi Djarum yang kelak menjadi sebuah perusahaan rokok terbesar di dunia. Robert Budi Hartono yang memiliki nama Tionghoa Oei Hwie Tjhong oleh Majalah Forbes dicaatat memiliki kekayaan sebesar 8,5 Milyar Dollar atau 82.50 Trilyun Rupiah dan merupakan Orang terkaya nomor satuselama beberapa tahun di Indonesia dan urutan 131 terkaya didunia. Semua berawal dari Mr. Oei Wie Gwan yang membeli usaha kecil dalam bidang kretek bernama Djarum Gramophon pada tahun 1951 dann kemudian mengubah namanya menjadi Djarum. Oei mulai memasarkan kretek dengan merek “Djarum” yang ternyata sukses di pasaran. 

Setelah kebakaran hampir memusnahkan perusahaan pada tahun 1963, Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan di pabriknya. Robert dan kakaknya yaitu Michael Budi Hartono menerima warisan ini setelah ayahnya meninggal. Pada saat itu pabrik perusahaan Djarum baru saja terbakar dan mengalami kondisi yang tidak stabil. Namun kemudian di tangan dua bersaudara Hartono, Perusahaan Djarum bisa bertumbuh menjadi perusahaan raksasa. Pada tahun 1972 Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri. Tiga tahun kemudian Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek Djarum Super yang diperkenalkan pada tahun 1981. Saat ini, Di Amerika Serikat pun perusahaan rokok ini memilki pangsa pasar yang besar. Dan di negeri asalnya sendiri, Indonesia, produksi Djarum mencapai 48 milyar batang pertahun atau 20% dari total produksi nasional. Seiring dengan pertumbuhannya, perusahaan rokok ini menjelma dari perusahaan rokok menjadi Group Bisnis yang berinvestasi di berbagai sektor. Djarum mereka, dilarang di Amerika Serikat sejak 2009 bersama dengan rokok kretek lainnya, karena telah diluncurkannya Dos Hermanos, sebuah cerutu premium pencampuran tembakau Brasil dan Indonesia.

Robert Budi Hartono dengan Group Djarum yang dipimpinnya pun melebarkan sayap ke banyak sektor antara lain perbankan, properti, agrobisnis, elektronik dan multimedia. Diversifikasi bisnis dan investasi yang dilakukan Group Djarum ini memperkokoh Imperium Bisnisnya yang berawal di tahun 1951. Di bidang Agribisnis, Robert bersama Michael memiliki perkebunan sawit seluas 65.000 hektar yang terletak di provinsi Kalimantan Barat dari tahun 2008. Mereka bergerak di bawah payung Hartono Plantations Indonesia, salah satu bagian dari Group Djarum. Di bidang properti, banyak proyek yang dijalankan di bawah kendali CEO Djarum ini, R. Budi Hartono, dan yang paling besar adalah mega proyek Grand Indonesia yang ditantangani pada tahun 2004 dan selesai pada tahun 2008. Proyek ini mencakup hotel (renovasi dari Hotel Indonesia), pusat belanja, gedung perkantoran 57 lantai dan apartemen. Total nilai investasinya 1,3 Triliun rupiah.

Majalah Globe Asia menyatakan Robert sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan 4,2 miliar dolar AS atau sekitar 37,8 triliun rupiah. Pada tahun yang sama, R. Budi Hartono bersama kakaknya, Michael Hartono di bawah bendera Group Djarum melebarkan investasi ke 
sektot perbankan. Dan mereka menjadi pemegang saham utama, menguasai 51% saham, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia saat ini. Berdasarkan data dari Bank Indonesia akhir tahun 2011 nilai aset BCA sebesar Rp 380,927 Triliun (tiga ratus delapan puluh koma sembilan ratus dua puluh tujuh rupiah). BCA yang secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun 1997. Dan bukti eksistensi grup Djarum adalah gedung pencakar langit di kompleks mega proyek Grand Indonesia diberi nama Menara BCA. Karena bank BCA menjadi penyewa utamanya dari tahun 2007 hingga 2035. Dengan demikian tergabunglah lingkungan operasional dua raksasa bisnis Indonesia di tengah-tengah pusat ibukota yang menjadi bukti keberkuasaan Djarum di kancah bisnis Indonesia. Robert Budi Hartono menikah seorang wanita bernama Widowati Hartono atau lebih akrab dengan nama Giok Hartono. Bersamanya Widowati Hartono, Pemilik PT Djarum ini memiliki tiga orang putra yang kesemuanya telah menyelesaikan pendidikan. Mereka adalah Victor Hartono, Martin Hartono, dan Armand Hartono. Disisi lain, Robert Budi Hartono Sangat menyukai olahraga bulutangkis yang bermula dari sekedar hobi lalu mendirikan Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum pada tahun 1969. Dari lapangan bulutangkis di tempat melinting kretek, Robert Budi Hartono menemukan talenta anak muda berbakat asli Kudus. Anak muda itu dimatanya, memiliki semangat juang yang tinggi, mental yang hebat dan fisik yang prima. Tak salah intuisinya, karena dalam kurun waktu yang tidak lama, anak itu mengharumkan nama bangsa di pentas dunia. Anak muda itu adalah Liem Swie King, yang terkenal dengan julukan “King Smash”.

Disamping itu bersama kakaknya yaitu Michael Budi Hartono,mereka menjadi pemilik Grand Indonesia dan perusahaan elektronik. Salah satu bisnis Group Djarum di sektor ini bergerak di bawah bendera Polytron yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun. Perusahaan Polytron ini kini juga memproduksi ponsel yang sebelumnya hanya meproduksi AC, kulkas, produk video dan audio, dan dispenser. Melalui perusahaan yang baru dibuat yakni Ventures Global Prima Digital, mereka juga membeli Kaskus, yang merupakan salah satu situs terbesar di Indonesia.

Profil Biografi Ronny Lukito - Pengusaha Tas Eiger

Biografi Ronny Lukito - Pemilik Eiger Indonesia
Bagi pecinta alam, tentu tak asing dengan nama Eiger. Sebuah produk peralatan outdor dan tas yang banyak digemari pecinta alam maupun anak muda karena kualitas dan ketahanannya. Meski namanya Eiger, merek ini merupakan merek asli Indonesia. Eigerdidirikan oleh Ronny Lukito seorangpengusaha tas yang lahir pada tanggal 15 Januari 1962 di Bandung, Ronny Lukitoadalah anak ketiga dari enam bersaudara. Ia satu-satunya anak laki-laki yang lainnya adalah perempuan dalam keluarga pasangan Lukman Lukito – Kumiasih. Ronny berdarah campuran Buton, Sumatera dan Jakarta itu mempunyai orang tua yang menyambung hidup dengan cara berjualan tas. Ronny Lukito adalah seorang anak dari keluarga yang memprihatinkan. Orangtuanya bukanlah dari kaum berada. Di masa remajanya Ronny tinggal di Bandung. Dia adalah sebuah sosok pemuda yang rajin dan tekun, dia bukan seorang lulusan perguruan tinggi negeri ataupun perguruan tinggi swasta favorit, dia hanyalah seorang lulusan STM (Sekolah Teknologi Menengah). 

Sebenarnya dia sangat ingin sekali melanjutkan studinya di salah satu perguruan tinggi swasta terfavorit di Bandung, namun keinginannya itu tidak menjadi kenyataan karena terbentur masalah keuangan. Semenjak bersekolah di STM Ronny terbiasa berjualan susu yang dibungkus dengan plastik kecil, diikat dengan karet dan kemudian dia jual ke rumah-rumah tetangga dengan sepeda motor miliknya. Masa remaja Ronny di Bandung dilewati dengan penuh kesederhanaan dan kerja keras yang jauh dari kehidupan serba ada. Hidup ditengah keluarga yang pas-pasan, tidak membuat Ronny menyerah pada keadaan. Orang tuanya yang memiliki toko kecil khusus menjual tas, membuat Ronny terbiasa melihat secara langsung proses produksi sebuah tas. Bahkan Ia beserta saudaranya sering terjun langsung membantu orangtuanya dalam menjalankan bisnis tersebut. Dari mulai proses packing tas, merapikan tas-tas yang di display, serta menjadi kasir ketika ada pembeli yang membayar. Pengalaman itulah yang menjadi langkah awal Ronny untuk membuka Peluang bisnis tas, mengikuti jejak kedua orang tuanya. Saat masih remaja sebenarnya Ronny tak berpikiran untuk menjadi pengusaha. Ayahnya pun tak pernah mengarahkan Ronny agar menjadi pengusaha. Namun setamat STM, ia harus berpikir realistis dalam melihat perekonomian keluarga. Ia kan memprioritaskan membantu orangtuanya jualan di toko.

Sejak tahun 1976, ketika Ronny duduk di bangku STM, toko ayahnya tersebut mulai menjual tas hasil karya sendiri. Saat itu merek tas produknya bernama Butterfly. Nama ini diambil dari merek mesin jahit buatan China yang mereka pakai. Ronny sendiri membantu membeli bahan ke toko tertentu atau mengantarkan barang dagangan ke pelanggan mereka. Malahan, sebelum berangkat sekolah, Ronny jualan susu. Setelah pulang sekolah, Ronny kerja di bengkel motor sebagai montir. Jiwa entrepreneur yang dimilikinya sejak duduk dibangku sekolah, membuat lelaki kelahiran Bandung ini mudah menyerap ilmu dari ayahnya. Tak lama setelah bekerja di toko milik sang ayah, Ia pun memulai peluang bisnis pembuatan tas sendiri. 

Pabrik Eiger Indonesia

Tahun 1979, Ronny ingin kuliah, seperti impiannya selama ini. Namun dia melihat bahwa orangtuanya tidak sanggup membiayai dirinya kuliah. Oleh sebab itu, dia membantu perekonomian keluarga. Ronny mulai mengembangkan bisnis tersebut. dia mulai memasukkan tasnya ke Matahari. Meski hanya mendapatkan order sedikit Ronny kembangkan usahanya terus menerus. Dengan modal kurang dari satu juta rupiah, Ronny membeli dua mesin jahit, peralatan jahit, dan sedikit bahan baku pembuatan tas. Dibantu dengan satu orang pegawai bernama Mang Uwon, Ronny memproduksi tas. sekitar tahun 83-84 Ronny berkeinginan memasukkan produk ke Matahari, saat di awal awal mengajukan sebagai pemasok itu, Ronny ditolak terus oleh bagian pembelian, baru sampai mengajukan ke 13, permohonan ronny memasukkan Produk tasnya diterima, saat itu pun, nilai tas yang dijual tidak sampai 300 ribu.

Ronny terjun sendiri ke daerah-daerah untuk mencari mitra-mitra pengecer baru guna membuka pasar baru. Ia rajin keliling daerah. Dia membuang kemalasan dan sadar bahwa masa depannya ditentukan pada momen itu. Dia berangkat ke kota-kota lain untuk mempromosikan dan membangun jaringan pemasaran. Walaupun masih dalam tahap awal memulai usaha, ia merasa tidak begitu menguasai pengetahuan dunia usaha dan pemasaran sehingga ia putuskan untuk menggunakan jasa seorang konsultan. Ronny banyak belajar secara privat mengenai pengetahuan manajemen dan juga mengambil kursus manajemen keuangan. Bila ada seminar atau kursus yang menurutnya bagus, Ronny juga berusaha untuk menghadirinya. Membaca buku-buku yang relevan untuk pengembangan diri juga terus dilakukan.

Produk Eiger

Pada tahun 1984, akhirnya Ronny membeli rumah tambahan seluas 600m2 untuk menambah ruang produksinya. 2 tahun kemudian tahun 1986 Ronny membeli tanah seluas 6000m2 untuk menambah lagi ruang produksi. Setelah menikah tahun 1986, dia merekrut marketing professional. Dengan perjuangan yang gigih dan tak mengenal lelah, dia mengetahui peluang pasar karena dia tahu persis luar dalam bisnis tas ini termasuk hal-hal di lapangan, dia tahu kendala apa saja dan lika liku di lapangan. Akhirnya cita-cita Ronny untuk menjadi pemain terbesar di dalam bisnis tas
tercapai. Mulai dari Matahari, Ramayana, Gunung Agung, Gramedia, dan dept. store besar lainnya menjual produk Ronny seperti Eiger, Export atau Bodypack. Kalangan praktisi bisnis tas pasti tahu bahwa kini B&B Inc. milik Ronny merupakan salah satu perusahaan nasional terbesar. Tak berhenti di situ, sekarang perusahaan Ronny juga sudah memproduksi jenis lain seperti dompet, sarung handphone, dan berbagai jenis produk lain. Salah satu kebiasaan Ronny yang baik adalah kemauannya untuk belajar dan mengembangkan diri. Ia tak merasa malu atau gengsi untuk bertanya bila memang ia tidak tahu. Dengan cara inilah dia bisa berkembang dan sukses sampai sekarang.

Eiger pertama kali diproduksi pada tahun 1993. Nama Eiger sendiri diambil dari nama Gunung Eiger di Swiss dan dicetuskan oleh pemilik Eiger, Ronny Lukito. Eiger ditujukan untuk peralatan kegiatan outdoor, seperti mendaki gunung, kemah, panjat tebing dan aktifitas lainnya yang masih menyangkut masalah kegiatan luar. Ketekunan dan kerja kerasnya dalam menjalankan usaha, mengantarkan lelaki lulusan STM ini menjadi pengusaha sukses yang luar biasa. Terbukti bukan hanya berhasil membawa tas merek exsport hingga mancanegara, namun kini dibawah naungan B&B Inc. Ronny berhasil membawahi empat anak perusahaan besar antara lain PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI), PT. Eigerindo MPI, PT. EMPI Senajaya dan CV Persada Abadi. Sederet merek tas ternekal pun, menjadi bukti nyata keberhasilan Ronny Lukito dalam menguasai pasar tas baik lokal maupun internasional. Membidik berbagai segmen pasar, Ronny pun mengembangkan sayapnya dengan memasarkan merek Eiger, Exsport, Neosack, Bodypack, Nordwand, Morphosa, World Series, Extrem, Vertic, Domus Danica serta Broklyn. Tak berhenti di situ, sekarang perusahaan Ronny juga sudah memproduksi jenis lain seperti dompet, sarung handphone, dan berbagai jenis produk lain. Salah satu kebiasaan Ronny yang baik adalah kemauannya untuk belajar dan mengembangkan diri. Ia tak merasa malu atau gengsi untuk bertanya bila memang ia tidak tahu. Dengan cara inilah dia bisa berkembang dan sukses sampai sekarang.

Merk Produk dari Perusahaan Ronny Lukito

logo eiger

PT. Eksonindo Multi Product Industry milik Ronny Lukito telah berhasil membuat beberapa merk yang menguasai pasaran Indonesia dan luar negeri, seperti Libanon, Singapura, Filipina, dan Jepang. Masing-masing merk punya ciri khas dan target pasar yang berbeda. Merk tersebut diantaranya adalah:

Eiger
Eiger lahir tahun 1993. Nama Eiger yang diambil dari nama Gunung Eiger di Swiss dan dicetuskan oleh pemilik Eiger, Ronny Lukito. Eiger ditujukan untuk peralatan kegiatan outdoor, seperti mendaki gunung, kemah, panjat tebing dan aktifitas lainnya yang masih menyangkut masalah kegiatan luar.Saat pertama kali dibentuk, Eiger memulai dengan tas. Saat itu Eiger belum memiliki toko hanya sebatas rumah kontrakan yang difungsikan sebagai kantor. Pada tahun 1998 Eiger baru memproduksi produknya sendiri. Dengan diawali 2 tukang jahit kini Eiger sudah memiliki 800 penjahit dengan pabrik di Soreang, Bandung.

Exsport
Dengan melihat perkembangan tersebut perusahaan ini mulai membangun tempat produksi yang lebih luas di wilayah Kopo Bandung dengan areal 6.000 meter persegi serta diluncurkannya tas dengan mrek Exxon. Kemudian Ronny Lukito baru mengetahui bahwa kalau nama ini identik dengan nama perusahaan minyak Exxon Mobil Corporation, maka tak lama kemudian nama tersebut diganti dengan Exsport yang merupakan penggalan dari kata Export dan Sport. Pasaran Exsport ditujukan untuk anak muda khususnya remaja putri, dengan ciri warna dan desain yang khas.

Bodypack
Bodypack adalah produk desain yang difokuskan untuk menunjang aktivitas keseharian dunia modern yang tidak terlepas dari dunia teknologi digital di kalangan muda atau yang berjiwa muda. Baik ke kampus atau ke kantor dengan membawa laptop atau gadget lain yang sudah merupakan bagian dalam kesehariannya, melakukan perjalanan bisnis ke luar kota atau manca negara atau menyalurkan hobi memotret, Bodypack senantiasa terdepan di dalam memadukan kebutuhan konsumen secara spesifik dengan design style terkini yang semakin digemari oleh masyarakat luas. Bodypack: Digital Life Style!

Neosack
Neosack lebih ditujukan untuk tas perlengkapan sekolah untuk target remaja SLTP dan SMU.

XTREME
Xtreme adalah produk yang ditujukan untuk memenuhi kebutukan pengendara motor khsusnya pria, mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala. Dengan tagline "The Ultimate Riding Gear", produk-produk Xtreme dibuat sesuai fungsi dan kebutuhan pengendara motor. tas XTREME sendiri memiliki disain Macho dan melambangkan ketangguhan pemakainya.

Nordwand
Senada dengan produk Eiger, Nordwand adalah produk yang ditargetkan untuk para petualang, dengan harga yang setingkat dibawah produk Eiger.

Setiap tahun, perusahaan ini memproduksi 2.500.000 tas dengan 8.000 desain yang berbeda, yang mereka harapkan akan merajai pasaran. Dengan dikeluarkannya bermacam-macam merk dengan fungsi dan nama yang lebih spesifik, diharapkan produk mereka tidak saling memakan dipasaran antara produk yang satu dengan yang lainnya. Maka tas yang dipakai untuk kegiatan naik gunung tentu akan berbeda pula. Model-model yang sedang tren di blantika mode internasional menjadi acuan perusahaan ini dalam mengeluarkan produk terbaru. Dengan dukungan para desainer jebolan dari berbagai macam universitas seperti diantaranya, ITB maupun Universitas Trisakti. Perusahaan ini setiap bulan setidaknya mampu mengeluarkan 40 model tas dan produk lainnya.

Profil dan Biografi Randy Pangalila

Randy Pangalila, cowok ganteng kelahiran Surabaya, 19 Oktober 
1990 ini sempat menjalin kasih dengan artis �Donita�, dan juga Pemain FTV �Meta Permadi�. Tetapi disayangkan hubungannya kandas ditengah jalan. Randy yang ingin menjadi atlet randy pangalilawondo dulunya ini sering kita lihat wajahnya di beberapa sinetron dan ftv. Sinetron yang telah melambungkan namanya diantaranya �Cinta Fitri�. Dalam sinetron ini randy bermain bersama mantan kekasihnya �Donita� dan beberapa pemain utamanya yaitu �Shireen Shungkar�, �Teuku Wisnu�, � Adly Fairuz�.

Karirnya diawali secara tidak sengaja ketika kala itu, ia lagi berjalan � jalan di salah satu mall di Surabaya. Ternyata randy ditawari kasting sinetron oleh salah satu manjemen artis Tommy Kurniawan yang sedang jumpa fans di mall tersebut. Cowok penyuka randy pangalilawondo ini juga sempat ragu pertamanya untuk mengambil tawaran tersebut. Karena dukungan dari sang orang tua, ia pun berani untuk mengambil kesempatan langka tersebut. �Gue pikir ngapain masuk ke dunia entertain dan jangan mikir terlalu jauh. Atlet yah atlet aja. Cuma mama papa bilang, ada kesempatan, kenapa gak dicoba. Gue telepon dan disuruh. Di Jakarta, gue dicasting dan main sampai sekarang,� ungkapnya.

Tawaran demi tawaran pun datang kepadanya, randy pun mendapatkan ketenaran dalam profesinya. Karakter Tristan dalam sinetron �Cinta Fitri� dianggapnya yang paling menantang karena ia diharuskan 

memerankan karakter lain di luar dirinya. Selain sinetron randy sempat bermain film layar lebar bersama artis �Cinta Laura� berjudul �Oh, Baby�.

Di kehidupan pribadinya randy sempat menjalin kasih dengan cewek yang lebih tua darinya yaitu �Donita�. Tetapi hubungan mereka kandas di tengah jalan, setelah itu randy pun menjalin kasih dengan artis pendatang baru �Meta Permady�. Tetapi sayangnya hubungan itu kandas juga seperti yang lalu. Sekarang randy digossipkan sedang CLBK (Cinta lama Bersemi kembali) dengan donita.

-BIODATA-
Nama Lengkap : Randy D Pangalila
Nama Panggila : Randy Pangalila
TTL : Surabaya, 19 Oktober 1990
Pendidikan Terakhir : Home Schooling
Nama Ayah : E.H.A. Pangalila
Nama Ibu : Aghata Lisa
Hobi : Randy pangalilawondo
Makanan Favorit : Sate Padang
Warna Favorit : Hitam
Zodiak : Libra

-SINETRON-

* Alyssa
* Gue Banget
* Cinta Fitri
* Cinta Kirana
* Chelsea
* Karissa
* Sumpah I Luv U


-FILM-

* Oh Baby
0

Profil Biografi Robert Budi Hartono - Orang Terkaya Nomor Satu Di Indonesia

Menjadi orang terkaya nomor satu di Indonesia selama beberapa tahun berturut-turut itulah R. Budi Hartono yang merupakan pemilik Grup Djarum, dilahirkan dengan nama lengkap Robert Budi Hartono pada tanggal 28 April 1941 di Kota Semarang, Ayahnya bernama Oei Wie Gwan pemilik usaha kecil Djarum Gramophon namanya diubah menjadi Djarum yang kelak menjadi sebuah perusahaan rokok terbesar di dunia. Robert Budi Hartono yang memiliki nama Tionghoa Oei Hwie Tjhong oleh Majalah Forbes dicaatat memiliki kekayaan sebesar 8,5 Milyar Dollar atau 82.50 Trilyun Rupiah dan merupakan Orang terkaya nomor satuselama beberapa tahun di Indonesia dan urutan 131 terkaya didunia. Semua berawal dari Mr. Oei Wie Gwan yang membeli usaha kecil dalam bidang kretek bernama Djarum Gramophon pada tahun 1951 dann kemudian mengubah namanya menjadi Djarum. Oei mulai memasarkan kretek dengan merek “Djarum” yang ternyata sukses di pasaran. 

Setelah kebakaran hampir memusnahkan perusahaan pada tahun 1963, Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan di pabriknya. Robert dan kakaknya yaitu Michael Budi Hartono menerima warisan ini setelah ayahnya meninggal. Pada saat itu pabrik perusahaan Djarum baru saja terbakar dan mengalami kondisi yang tidak stabil. Namun kemudian di tangan dua bersaudara Hartono, Perusahaan Djarum bisa bertumbuh menjadi perusahaan raksasa. Pada tahun 1972 Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri. Tiga tahun kemudian Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek Djarum Super yang diperkenalkan pada tahun 1981. Saat ini, Di Amerika Serikat pun perusahaan rokok ini memilki pangsa pasar yang besar. Dan di negeri asalnya sendiri, Indonesia, produksi Djarum mencapai 48 milyar batang pertahun atau 20% dari total produksi nasional. Seiring dengan pertumbuhannya, perusahaan rokok ini menjelma dari perusahaan rokok menjadi Group Bisnis yang berinvestasi di berbagai sektor. Djarum mereka, dilarang di Amerika Serikat sejak 2009 bersama dengan rokok kretek lainnya, karena telah diluncurkannya Dos Hermanos, sebuah cerutu premium pencampuran tembakau Brasil dan Indonesia.

Robert Budi Hartono dengan Group Djarum yang dipimpinnya pun melebarkan sayap ke banyak sektor antara lain perbankan, properti, agrobisnis, elektronik dan multimedia. Diversifikasi bisnis dan investasi yang dilakukan Group Djarum ini memperkokoh Imperium Bisnisnya yang berawal di tahun 1951. Di bidang Agribisnis, Robert bersama Michael memiliki perkebunan sawit seluas 65.000 hektar yang terletak di provinsi Kalimantan Barat dari tahun 2008. Mereka bergerak di bawah payung Hartono Plantations Indonesia, salah satu bagian dari Group Djarum. Di bidang properti, banyak proyek yang dijalankan di bawah kendali CEO Djarum ini, R. Budi Hartono, dan yang paling besar adalah mega proyek Grand Indonesia yang ditantangani pada tahun 2004 dan selesai pada tahun 2008. Proyek ini mencakup hotel (renovasi dari Hotel Indonesia), pusat belanja, gedung perkantoran 57 lantai dan apartemen. Total nilai investasinya 1,3 Triliun rupiah.

Majalah Globe Asia menyatakan Robert sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan 4,2 miliar dolar AS atau sekitar 37,8 triliun rupiah. Pada tahun yang sama, R. Budi Hartono bersama kakaknya, Michael Hartono di bawah bendera Group Djarum melebarkan investasi ke 
sektot perbankan. Dan mereka menjadi pemegang saham utama, menguasai 51% saham, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia saat ini. Berdasarkan data dari Bank Indonesia akhir tahun 2011 nilai aset BCA sebesar Rp 380,927 Triliun (tiga ratus delapan puluh koma sembilan ratus dua puluh tujuh rupiah). BCA yang secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun 1997. Dan bukti eksistensi grup Djarum adalah gedung pencakar langit di kompleks mega proyek Grand Indonesia diberi nama Menara BCA. Karena bank BCA menjadi penyewa utamanya dari tahun 2007 hingga 2035. Dengan demikian tergabunglah lingkungan operasional dua raksasa bisnis Indonesia di tengah-tengah pusat ibukota yang menjadi bukti keberkuasaan Djarum di kancah bisnis Indonesia. Robert Budi Hartono menikah seorang wanita bernama Widowati Hartono atau lebih akrab dengan nama Giok Hartono. Bersamanya Widowati Hartono, Pemilik PT Djarum ini memiliki tiga orang putra yang kesemuanya telah menyelesaikan pendidikan. Mereka adalah Victor Hartono, Martin Hartono, dan Armand Hartono. Disisi lain, Robert Budi Hartono Sangat menyukai olahraga bulutangkis yang bermula dari sekedar hobi lalu mendirikan Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum pada tahun 1969. Dari lapangan bulutangkis di tempat melinting kretek, Robert Budi Hartono menemukan talenta anak muda berbakat asli Kudus. Anak muda itu dimatanya, memiliki semangat juang yang tinggi, mental yang hebat dan fisik yang prima. Tak salah intuisinya, karena dalam kurun waktu yang tidak lama, anak itu mengharumkan nama bangsa di pentas dunia. Anak muda itu adalah Liem Swie King, yang terkenal dengan julukan “King Smash”.

Disamping itu bersama kakaknya yaitu Michael Budi Hartono,mereka menjadi pemilik Grand Indonesia dan perusahaan elektronik. Salah satu bisnis Group Djarum di sektor ini bergerak di bawah bendera Polytron yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun. Perusahaan Polytron ini kini juga memproduksi ponsel yang sebelumnya hanya meproduksi AC, kulkas, produk video dan audio, dan dispenser. Melalui perusahaan yang baru dibuat yakni Ventures Global Prima Digital, mereka juga membeli Kaskus, yang merupakan salah satu situs terbesar di Indonesia.
Read more
0

Profil Biografi Ronny Lukito - Pengusaha Tas Eiger

Biografi Ronny Lukito - Pemilik Eiger Indonesia
Bagi pecinta alam, tentu tak asing dengan nama Eiger. Sebuah produk peralatan outdor dan tas yang banyak digemari pecinta alam maupun anak muda karena kualitas dan ketahanannya. Meski namanya Eiger, merek ini merupakan merek asli Indonesia. Eigerdidirikan oleh Ronny Lukito seorangpengusaha tas yang lahir pada tanggal 15 Januari 1962 di Bandung, Ronny Lukitoadalah anak ketiga dari enam bersaudara. Ia satu-satunya anak laki-laki yang lainnya adalah perempuan dalam keluarga pasangan Lukman Lukito – Kumiasih. Ronny berdarah campuran Buton, Sumatera dan Jakarta itu mempunyai orang tua yang menyambung hidup dengan cara berjualan tas. Ronny Lukito adalah seorang anak dari keluarga yang memprihatinkan. Orangtuanya bukanlah dari kaum berada. Di masa remajanya Ronny tinggal di Bandung. Dia adalah sebuah sosok pemuda yang rajin dan tekun, dia bukan seorang lulusan perguruan tinggi negeri ataupun perguruan tinggi swasta favorit, dia hanyalah seorang lulusan STM (Sekolah Teknologi Menengah). 

Sebenarnya dia sangat ingin sekali melanjutkan studinya di salah satu perguruan tinggi swasta terfavorit di Bandung, namun keinginannya itu tidak menjadi kenyataan karena terbentur masalah keuangan. Semenjak bersekolah di STM Ronny terbiasa berjualan susu yang dibungkus dengan plastik kecil, diikat dengan karet dan kemudian dia jual ke rumah-rumah tetangga dengan sepeda motor miliknya. Masa remaja Ronny di Bandung dilewati dengan penuh kesederhanaan dan kerja keras yang jauh dari kehidupan serba ada. Hidup ditengah keluarga yang pas-pasan, tidak membuat Ronny menyerah pada keadaan. Orang tuanya yang memiliki toko kecil khusus menjual tas, membuat Ronny terbiasa melihat secara langsung proses produksi sebuah tas. Bahkan Ia beserta saudaranya sering terjun langsung membantu orangtuanya dalam menjalankan bisnis tersebut. Dari mulai proses packing tas, merapikan tas-tas yang di display, serta menjadi kasir ketika ada pembeli yang membayar. Pengalaman itulah yang menjadi langkah awal Ronny untuk membuka Peluang bisnis tas, mengikuti jejak kedua orang tuanya. Saat masih remaja sebenarnya Ronny tak berpikiran untuk menjadi pengusaha. Ayahnya pun tak pernah mengarahkan Ronny agar menjadi pengusaha. Namun setamat STM, ia harus berpikir realistis dalam melihat perekonomian keluarga. Ia kan memprioritaskan membantu orangtuanya jualan di toko.

Sejak tahun 1976, ketika Ronny duduk di bangku STM, toko ayahnya tersebut mulai menjual tas hasil karya sendiri. Saat itu merek tas produknya bernama Butterfly. Nama ini diambil dari merek mesin jahit buatan China yang mereka pakai. Ronny sendiri membantu membeli bahan ke toko tertentu atau mengantarkan barang dagangan ke pelanggan mereka. Malahan, sebelum berangkat sekolah, Ronny jualan susu. Setelah pulang sekolah, Ronny kerja di bengkel motor sebagai montir. Jiwa entrepreneur yang dimilikinya sejak duduk dibangku sekolah, membuat lelaki kelahiran Bandung ini mudah menyerap ilmu dari ayahnya. Tak lama setelah bekerja di toko milik sang ayah, Ia pun memulai peluang bisnis pembuatan tas sendiri. 

Pabrik Eiger Indonesia

Tahun 1979, Ronny ingin kuliah, seperti impiannya selama ini. Namun dia melihat bahwa orangtuanya tidak sanggup membiayai dirinya kuliah. Oleh sebab itu, dia membantu perekonomian keluarga. Ronny mulai mengembangkan bisnis tersebut. dia mulai memasukkan tasnya ke Matahari. Meski hanya mendapatkan order sedikit Ronny kembangkan usahanya terus menerus. Dengan modal kurang dari satu juta rupiah, Ronny membeli dua mesin jahit, peralatan jahit, dan sedikit bahan baku pembuatan tas. Dibantu dengan satu orang pegawai bernama Mang Uwon, Ronny memproduksi tas. sekitar tahun 83-84 Ronny berkeinginan memasukkan produk ke Matahari, saat di awal awal mengajukan sebagai pemasok itu, Ronny ditolak terus oleh bagian pembelian, baru sampai mengajukan ke 13, permohonan ronny memasukkan Produk tasnya diterima, saat itu pun, nilai tas yang dijual tidak sampai 300 ribu.

Ronny terjun sendiri ke daerah-daerah untuk mencari mitra-mitra pengecer baru guna membuka pasar baru. Ia rajin keliling daerah. Dia membuang kemalasan dan sadar bahwa masa depannya ditentukan pada momen itu. Dia berangkat ke kota-kota lain untuk mempromosikan dan membangun jaringan pemasaran. Walaupun masih dalam tahap awal memulai usaha, ia merasa tidak begitu menguasai pengetahuan dunia usaha dan pemasaran sehingga ia putuskan untuk menggunakan jasa seorang konsultan. Ronny banyak belajar secara privat mengenai pengetahuan manajemen dan juga mengambil kursus manajemen keuangan. Bila ada seminar atau kursus yang menurutnya bagus, Ronny juga berusaha untuk menghadirinya. Membaca buku-buku yang relevan untuk pengembangan diri juga terus dilakukan.

Produk Eiger

Pada tahun 1984, akhirnya Ronny membeli rumah tambahan seluas 600m2 untuk menambah ruang produksinya. 2 tahun kemudian tahun 1986 Ronny membeli tanah seluas 6000m2 untuk menambah lagi ruang produksi. Setelah menikah tahun 1986, dia merekrut marketing professional. Dengan perjuangan yang gigih dan tak mengenal lelah, dia mengetahui peluang pasar karena dia tahu persis luar dalam bisnis tas ini termasuk hal-hal di lapangan, dia tahu kendala apa saja dan lika liku di lapangan. Akhirnya cita-cita Ronny untuk menjadi pemain terbesar di dalam bisnis tas
tercapai. Mulai dari Matahari, Ramayana, Gunung Agung, Gramedia, dan dept. store besar lainnya menjual produk Ronny seperti Eiger, Export atau Bodypack. Kalangan praktisi bisnis tas pasti tahu bahwa kini B&B Inc. milik Ronny merupakan salah satu perusahaan nasional terbesar. Tak berhenti di situ, sekarang perusahaan Ronny juga sudah memproduksi jenis lain seperti dompet, sarung handphone, dan berbagai jenis produk lain. Salah satu kebiasaan Ronny yang baik adalah kemauannya untuk belajar dan mengembangkan diri. Ia tak merasa malu atau gengsi untuk bertanya bila memang ia tidak tahu. Dengan cara inilah dia bisa berkembang dan sukses sampai sekarang.

Eiger pertama kali diproduksi pada tahun 1993. Nama Eiger sendiri diambil dari nama Gunung Eiger di Swiss dan dicetuskan oleh pemilik Eiger, Ronny Lukito. Eiger ditujukan untuk peralatan kegiatan outdoor, seperti mendaki gunung, kemah, panjat tebing dan aktifitas lainnya yang masih menyangkut masalah kegiatan luar. Ketekunan dan kerja kerasnya dalam menjalankan usaha, mengantarkan lelaki lulusan STM ini menjadi pengusaha sukses yang luar biasa. Terbukti bukan hanya berhasil membawa tas merek exsport hingga mancanegara, namun kini dibawah naungan B&B Inc. Ronny berhasil membawahi empat anak perusahaan besar antara lain PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI), PT. Eigerindo MPI, PT. EMPI Senajaya dan CV Persada Abadi. Sederet merek tas ternekal pun, menjadi bukti nyata keberhasilan Ronny Lukito dalam menguasai pasar tas baik lokal maupun internasional. Membidik berbagai segmen pasar, Ronny pun mengembangkan sayapnya dengan memasarkan merek Eiger, Exsport, Neosack, Bodypack, Nordwand, Morphosa, World Series, Extrem, Vertic, Domus Danica serta Broklyn. Tak berhenti di situ, sekarang perusahaan Ronny juga sudah memproduksi jenis lain seperti dompet, sarung handphone, dan berbagai jenis produk lain. Salah satu kebiasaan Ronny yang baik adalah kemauannya untuk belajar dan mengembangkan diri. Ia tak merasa malu atau gengsi untuk bertanya bila memang ia tidak tahu. Dengan cara inilah dia bisa berkembang dan sukses sampai sekarang.

Merk Produk dari Perusahaan Ronny Lukito

logo eiger

PT. Eksonindo Multi Product Industry milik Ronny Lukito telah berhasil membuat beberapa merk yang menguasai pasaran Indonesia dan luar negeri, seperti Libanon, Singapura, Filipina, dan Jepang. Masing-masing merk punya ciri khas dan target pasar yang berbeda. Merk tersebut diantaranya adalah:

Eiger
Eiger lahir tahun 1993. Nama Eiger yang diambil dari nama Gunung Eiger di Swiss dan dicetuskan oleh pemilik Eiger, Ronny Lukito. Eiger ditujukan untuk peralatan kegiatan outdoor, seperti mendaki gunung, kemah, panjat tebing dan aktifitas lainnya yang masih menyangkut masalah kegiatan luar.Saat pertama kali dibentuk, Eiger memulai dengan tas. Saat itu Eiger belum memiliki toko hanya sebatas rumah kontrakan yang difungsikan sebagai kantor. Pada tahun 1998 Eiger baru memproduksi produknya sendiri. Dengan diawali 2 tukang jahit kini Eiger sudah memiliki 800 penjahit dengan pabrik di Soreang, Bandung.

Exsport
Dengan melihat perkembangan tersebut perusahaan ini mulai membangun tempat produksi yang lebih luas di wilayah Kopo Bandung dengan areal 6.000 meter persegi serta diluncurkannya tas dengan mrek Exxon. Kemudian Ronny Lukito baru mengetahui bahwa kalau nama ini identik dengan nama perusahaan minyak Exxon Mobil Corporation, maka tak lama kemudian nama tersebut diganti dengan Exsport yang merupakan penggalan dari kata Export dan Sport. Pasaran Exsport ditujukan untuk anak muda khususnya remaja putri, dengan ciri warna dan desain yang khas.

Bodypack
Bodypack adalah produk desain yang difokuskan untuk menunjang aktivitas keseharian dunia modern yang tidak terlepas dari dunia teknologi digital di kalangan muda atau yang berjiwa muda. Baik ke kampus atau ke kantor dengan membawa laptop atau gadget lain yang sudah merupakan bagian dalam kesehariannya, melakukan perjalanan bisnis ke luar kota atau manca negara atau menyalurkan hobi memotret, Bodypack senantiasa terdepan di dalam memadukan kebutuhan konsumen secara spesifik dengan design style terkini yang semakin digemari oleh masyarakat luas. Bodypack: Digital Life Style!

Neosack
Neosack lebih ditujukan untuk tas perlengkapan sekolah untuk target remaja SLTP dan SMU.

XTREME
Xtreme adalah produk yang ditujukan untuk memenuhi kebutukan pengendara motor khsusnya pria, mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala. Dengan tagline "The Ultimate Riding Gear", produk-produk Xtreme dibuat sesuai fungsi dan kebutuhan pengendara motor. tas XTREME sendiri memiliki disain Macho dan melambangkan ketangguhan pemakainya.

Nordwand
Senada dengan produk Eiger, Nordwand adalah produk yang ditargetkan untuk para petualang, dengan harga yang setingkat dibawah produk Eiger.

Setiap tahun, perusahaan ini memproduksi 2.500.000 tas dengan 8.000 desain yang berbeda, yang mereka harapkan akan merajai pasaran. Dengan dikeluarkannya bermacam-macam merk dengan fungsi dan nama yang lebih spesifik, diharapkan produk mereka tidak saling memakan dipasaran antara produk yang satu dengan yang lainnya. Maka tas yang dipakai untuk kegiatan naik gunung tentu akan berbeda pula. Model-model yang sedang tren di blantika mode internasional menjadi acuan perusahaan ini dalam mengeluarkan produk terbaru. Dengan dukungan para desainer jebolan dari berbagai macam universitas seperti diantaranya, ITB maupun Universitas Trisakti. Perusahaan ini setiap bulan setidaknya mampu mengeluarkan 40 model tas dan produk lainnya.
Read more
0

Profil dan Biografi Randy Pangalila

Randy Pangalila, cowok ganteng kelahiran Surabaya, 19 Oktober 
1990 ini sempat menjalin kasih dengan artis �Donita�, dan juga Pemain FTV �Meta Permadi�. Tetapi disayangkan hubungannya kandas ditengah jalan. Randy yang ingin menjadi atlet randy pangalilawondo dulunya ini sering kita lihat wajahnya di beberapa sinetron dan ftv. Sinetron yang telah melambungkan namanya diantaranya �Cinta Fitri�. Dalam sinetron ini randy bermain bersama mantan kekasihnya �Donita� dan beberapa pemain utamanya yaitu �Shireen Shungkar�, �Teuku Wisnu�, � Adly Fairuz�.

Karirnya diawali secara tidak sengaja ketika kala itu, ia lagi berjalan � jalan di salah satu mall di Surabaya. Ternyata randy ditawari kasting sinetron oleh salah satu manjemen artis Tommy Kurniawan yang sedang jumpa fans di mall tersebut. Cowok penyuka randy pangalilawondo ini juga sempat ragu pertamanya untuk mengambil tawaran tersebut. Karena dukungan dari sang orang tua, ia pun berani untuk mengambil kesempatan langka tersebut. �Gue pikir ngapain masuk ke dunia entertain dan jangan mikir terlalu jauh. Atlet yah atlet aja. Cuma mama papa bilang, ada kesempatan, kenapa gak dicoba. Gue telepon dan disuruh. Di Jakarta, gue dicasting dan main sampai sekarang,� ungkapnya.

Tawaran demi tawaran pun datang kepadanya, randy pun mendapatkan ketenaran dalam profesinya. Karakter Tristan dalam sinetron �Cinta Fitri� dianggapnya yang paling menantang karena ia diharuskan 

memerankan karakter lain di luar dirinya. Selain sinetron randy sempat bermain film layar lebar bersama artis �Cinta Laura� berjudul �Oh, Baby�.

Di kehidupan pribadinya randy sempat menjalin kasih dengan cewek yang lebih tua darinya yaitu �Donita�. Tetapi hubungan mereka kandas di tengah jalan, setelah itu randy pun menjalin kasih dengan artis pendatang baru �Meta Permady�. Tetapi sayangnya hubungan itu kandas juga seperti yang lalu. Sekarang randy digossipkan sedang CLBK (Cinta lama Bersemi kembali) dengan donita.

-BIODATA-
Nama Lengkap : Randy D Pangalila
Nama Panggila : Randy Pangalila
TTL : Surabaya, 19 Oktober 1990
Pendidikan Terakhir : Home Schooling
Nama Ayah : E.H.A. Pangalila
Nama Ibu : Aghata Lisa
Hobi : Randy pangalilawondo
Makanan Favorit : Sate Padang
Warna Favorit : Hitam
Zodiak : Libra

-SINETRON-

* Alyssa
* Gue Banget
* Cinta Fitri
* Cinta Kirana
* Chelsea
* Karissa
* Sumpah I Luv U


-FILM-

* Oh Baby
Read more